Meningkatkan Kreativitas Produk dengan Metode SCAMPER

-

 Pendahuluan

    SCAMPER adalah teknik kreatif yang digunakan untuk menghasilkan ide-ide baru dengan memodifikasi produk atau proses yang sudah ada. SCAMPER merupakan akronim dari Substitusi, Kombinasi, Adaptasi, Modifikasi, Penggunaan lainnya, Penghapusan, dan Penyusunan ulang. Teknik ini sangat berguna dalam pengembangan produk atau jasa karena dapat membantu menemukan solusi baru melalui proses perubahan yang sistematis. Sebagai contoh, mari kita lihat produk smartphone. Produk ini telah banyak mengalami perubahan seiring berjalannya waktu, dan dengan SCAMPER, kita bisa mengidentifikasi area untuk inovasi lebih lanjut.

Proses SCAMPER

  • Substitusi (S): Mengganti bagian atau bahan tertentu dalam produk untuk meningkatkan fungsinya. Misalnya, mengganti baterai smartphone dengan baterai yang lebih tahan lama.

  • Kombinasi (C): Menggabungkan dua atau lebih elemen untuk menciptakan nilai baru. Contohnya, menggabungkan smartphone dengan teknologi virtual reality (VR) untuk menciptakan pengalaman baru dalam hiburan.

  • Adaptasi (A): Menyesuaikan produk agar lebih sesuai dengan kebutuhan atau tren yang sedang berkembang. Misalnya, menambahkan fitur AI untuk membantu pengguna dalam manajemen sehari-hari.

  • Modifikasi (M): Mengubah produk untuk membuatnya lebih menarik atau fungsional. Sebagai contoh, menambah ukuran layar atau meningkatkan kualitas kamera smartphone.

  • Penggunaan lainnya (P): Mencari cara baru untuk menggunakan produk. Misalnya, menggunakan smartphone tidak hanya untuk komunikasi, tetapi juga sebagai alat kesehatan dengan sensor kesehatan canggih.

  • Penghapusan (E): Menghilangkan fitur yang tidak diperlukan. Misalnya, menghapus tombol fisik pada smartphone dan menggantinya dengan layar sentuh sepenuhnya.

  • Penyusunan ulang (R): Menyusun ulang bagian-bagian produk agar lebih efektif. Sebagai contoh, menyusun ulang komponen smartphone agar lebih tipis dan ringan tanpa mengurangi kualitas.

Produk/Jasa Baru

    Setelah melalui proses SCAMPER, sebuah produk smartphone baru dapat terwujud dengan menggabungkan beberapa elemen di atas. Misalnya, smartphone dengan baterai yang lebih tahan lama (substitusi), ditambah dengan teknologi AI untuk personalisasi pengaturan (adaptasi), dan kualitas kamera yang lebih baik (modifikasi). Selain itu, smartphone ini juga dapat menggabungkan elemen VR untuk hiburan (kombinasi) dan dilengkapi dengan sensor kesehatan (penggunaan lainnya).

Kesimpulan

    Metode SCAMPER dapat membantu kita memikirkan solusi inovatif dengan melihat produk atau jasa dari berbagai sudut pandang. Dalam contoh smartphone di atas, proses SCAMPER membuka peluang untuk menciptakan produk yang lebih efisien dan bermanfaat bagi penggunanya. Dengan memanfaatkan kreativitas dalam proses pengembangan produk, kita bisa menghasilkan ide-ide baru yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 smartphone murah yang bisa digunakan untuk belajar online !

-
1. Redmi 9A Redmi 9A dilengkapi baterai berkapasitas 5.000 mAh dan ditenagai MediaTek Helio G25 yang cukup untuk tugas sederhana. Redmi 9A juga dilengkapi layar luas, yakni 6,53 inci beresolusi HD+. Ditambah kamera belakang 13 MP dan kamera selfie 5 MP. Harga : Redmi 9A RAM 2 GB + 32 GB: Rp1.249.000 Redmi 9A RAM 2 GB + 32 GB: Rp1.349.000 2. Realme C11 Realme tidak kalah membanjiri pasar HP murah dengan seri C. Yang satu ini dilengkapi baterai besar 5.000 mAh dan ditenagai MediaTek Helio G35. Realme C11 mengandalkan dua kamera belakang, 13 MP + 2 MP, dan kamera selfie 5 MP, ditambah layar 6,5 inci beresolusi HD+. Harga : Realme C11 RAM 3 GB + 32 GB: Rp1.699.000 3. Resmi 8A Pro Bukan HP baru, namun karena harganya makin murah membuat Redmi 8A Pro menarik. Terlebih ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 439 dan layar 6,22 inci. HP murah ini memakai baterai besar 5.000 mAh, ditambah dua kamera belakang (13 MP + 2 MP), dan kamera selfie 8 MP. Tampak tidak kalah dari Redmi 9A. Harga : Redmi 8...
Baca selengkapnya

Dari Ide Sederhana hingga Jaringan Raksasa: Kisah Sukses James Prananto

-
Gambar
  Perjalanan Hidup James Prananto dikenal sebagai salah satu pendiri Kopi Kenangan, brand kopi grab-and-go terbesar di Indonesia. Lahir dan besar di Indonesia, James tumbuh dengan minat yang besar terhadap dunia bisnis. Sejak muda, ia sudah memiliki semangat kewirausahaan dan ingin membangun sesuatu yang berdampak luas. Latar belakang pendidikannya yang kuat mendukung langkahnya untuk terjun ke dunia bisnis yang penuh tantangan. Perjalanan James tidak selalu mulus. Sebelum mendirikan Kopi Kenangan, ia pernah mencoba beberapa usaha lain, termasuk startup di bidang teknologi. Namun, bisnis awal tersebut tidak bertahan lama. Dari kegagalan itu, James belajar banyak mengenai strategi, pengelolaan, dan pentingnya memahami kebutuhan pasar. Kegagalan itu menjadi pondasi yang justru menguatkan langkahnya di masa depan. Pada tahun 2017, bersama Edward Tirtanata dan Cynthia Chaerunnisa, James mendirikan Kopi Kenangan dengan visi menghadirkan kopi berkualitas dengan harga terjangkau. Mereka ...
Baca selengkapnya

Daring? Luring? Apa sih itu?

-
Selama masa new normal era, sebagian besar masyarakat Indonesia telah berusaha menjalani kehidupan baru. Termasuk sistem daring yang kini diterapkan bagi para mahasiswa dan pelajar, demi menjaga kesehatan dan keselamatan dari penyebaran virus Covid-19. Apa itu daring? Sistem pembelajaran daring dinilai sebagai solusi tepat. Sejumlah sekolah dan universitas menerapkan sistem belajar online atau virtual tanpa tatap muka langsung. Meski disinyalir menjadi keluhan bagi sebagian masyarakat dengan ekonomi ke bawah, serta tinggal di pelosok. Supaya memahami lebih dalam terkait hal ini, berikut pengertian dari apa itu daring. Akronim atau singkatan dari dua kata beserta jenisnya yang patut diketahui. Apa Itu Daring Melihat dari kamus KBBI Kemendikbud, daring adalah akronim 'dalam jaringan', terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya. Mengutip dari berbagai sumber, guru, dosen, siswa, dan mahasiswa kini melakukan kegiatan belajar-mengajar secara daring, termasuk pada ...
Baca selengkapnya